Senin, 13 Juni 2011

Jangan Lupakan Ibumu

            Pada suatu hari, ada seorang gembel yang masih sangat kecil. Dia tahu dan selalu ingat kalau hari ini adalah ulang tahun Ibunya. Dan dia ingin membelikan setangkai mawar merah untuk Ibunya, sebagai kado ulang tahun. Lalu segera saja setelah ia mengamen kesana – sini dan mengumpulkan uang, ia pergi ke toko bunga.

            Di saat itu juga, ada seorang Businessman yang membeli bunga di toko yang sama dengan tempat gembel kecil itu membeli mawar merah. Businessman itu membeli bunga sebagai kado ulang tahun Ibunya, dan ia berkata kepada pengantar bunga ”Pak tolong antarkan bunga ini ke alamat ini” sambil menyodorkan secarik kertas. Ia melakukan itu karena ia merasa bahwa ia sangat sibuk dan belum punya waktu untuk menjenguk Ibunya.

            Namun tiba – tiba saja, setelah keluar dari toko bunga Bisnisman itu melihat seorang Gembel kecil menangis.

Lalu ia berkata ”Kenapa kamu menangis”.
Dan Gembel itu menjawab ”Aku ingin membeli mawar merah untuk kado ulang tahun ibuku, tapi uangku tidak cukup”.

Seketika, Businessman itu masuk kembali ke toko dan membelikan Gembel kecil itu mawar merah, persis seperti yang ia inginkan. Dan mereka berdua pergi menuju ke suatu tempat dimana Ibunya berada. Setelah tiba, Businessman itu terkejut. Ia sangat bingung.

Lalu ia berkata ”Dimana Ibumu?”
Gembel menjawab ”Itu, ada di sana”, sambil menunjuk Gundukan Tanah ber-Nisan.
Dan ia langsung berlari ke tempat yang ia tunjukkan. Ke tempat dimana Ibunya tidur untuk selamanya.
Sumber Gambar : xxx



            Setelah sampai di dekat makam ibunya, Gembel itu berkata seolah – olah ia sedang berbicara langsung dengan Ibunya ”Ma, mama. Ini bunga mawar kesukaan mama. Om tadi ma yang belikan mawar ini. Om itu baik sekali. Mama baik – baik ya di surga”. Tentunya Businessman itu terenyuh dengan apa yang ia lihat dan ia dengar pada saat itu.

Di sisi lain, di rumah Ibu dari Businessman itu tiba – tiba saja terdengar seseorang mengetuk pintu. Setelah Ibu itu membuka pintu, ternyata tidak ada siapa – siapa. Dan beliau hanya melihat terdapat bunga yang sangat indah yang tergeletak di lantai. Yang tentu saja dari anaknya sebagai kado ulang tahun. Langsung saja Ibu itu mengambil rangkaian bunga tersebut. Namun tiba – tiba saja, pundaknya di tepuk.

Seketika ia menengok ke belakang, dan ia melihat anaknya yang sudah besar dan sudah lama tidak pulang. Ibu itupun langsung meneteskan air mata karena senang. Dan akhirnya mereka berdua saling berpelukan.


Nahh,, dari cerita ini kita dapat menyimpulkan bahwa jangan sampai kita melupakan ibu meski kita sedang sibuk dengan pekerjaan duniawi. Sesibuk apapun kita, setidak – tidaknya kita harus punya waktu luang untuk menjenguknya. Menjenguk/berziarah akan membuatnya sangat senang.

Dan jangan sampai kau berbuat sesuatu yang dapat membuat Ibumu meneteskan air mata. Karena jika itu terjadi, maka kita akan memperoleh dosa yang sangat besar.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates