Rabu, 22 Desember 2010

Beware of butcher


English :
 Before entering the area Tonggo Teparo, prepare mentally, physically, and the prayer entirely, because if there is anything you want on it we will not be liable. An example that is against the butcher who initiated Aux Van De Montana. That victims do not recognize the name, age, gender shape, or buttocks. Of course, the victim suffered severe shock and depression high. The following are the types of victims rating:
1. Victims easiest                             : Febri pepo (with less than 10 seconds)
2. The biggest victims                     : Gembetz (with extraordinary powers)
3. Victims terlebay                           : Paklek (with faces resignation)
4. Latest victim                                  : Predy (naturalization)
5. Victims hardest                            : PakTile (with power to run 10 km / h)
With the names of victims on the team proved that it is very dangerous as you butcher Tonggo Teparo. So expected to be careful, (Tonggo Teparo Security Agency)

indonesia:

Hati-hatilah terhadap penjagal
Sebelum memasuki area Tonggo Teparo, persiapkan mental, fisik, serta doa sepenuhnya, karena jika terjadi hal-hal yang diinginkan pada anda maka kami tidak akan bertanggung jawab. Contohnya yaitu terhadap para penjagal Tonggo Teparo yang diprakarsai Aux Van De Montana. Yang korbannya tidak mengenal nama, umur, bentuk kelamin, maupun bokong. Tentu saja korbannya mengalami shock berat dan depresi tinggi. Berikut ini adalah jenis-jenis peringkat korban:
1.       Korban termudah            : Febri Pepo (dengan waktu kurang dari 10 detik)
2.       Korban terbesar               : Gembetz (dengan kekuatan yang luar biasa)
3.       Korban terlebay                : Paklek (dengan wajah pasrah)
4.       Korban terbaru                 : Predy (naturalisasi)
5.       Korban tersulit                  : PakTile(dengan daya lari 10 km/h)

Dengan nama-nama korban diatas terbukti bahwa sangat berbahayanya tim penjagal Tonggo Teparo.maka anda diharapkan berhati-hati,(Badan Keamanan Tonggo Teparo)

Penyelamatan yang Gagal

          Aux Van de Montana adalah salah seorang anggota The Century yang mencoba menyelesaikan misi khusus dari sekolah yang terbilang cukup sulit. Untuk level pertama Aux mendapat tugas untuk mencari tiket National Logical Competition ke Surabaya dengan di bantu oleh 2 kakak kelasnya. Tiket yang ditargetkan sekolah berada di Malang. Untuk menyelesaikan misi ini, Aux dan 2 kakak kelasnya harus menggunakan 2 cara sekaligus. Cara pertama mereka melakukan penyisihan secara online (mengerjakan soal dengan menggunakan fasilitas internet). Cara kedua mereka harus pergi ke Malang langsung untuk melakukan penyisihan secara offline (mengerjakan soal seperti biasanya). Dengan strategi yang telah mereka pikirkan secara matang – matang dan dengan keahlian yang sudah tidak diragukan lagi mereka berhasil menyelesaikan misi tersebut dengan mudah. Sehingga mereka mendapatkan tiket menuju ke kejuaraan National Logical Competition di Surabaya, atau dengan kata lain Mission 1 Complete.
          Misi kedua memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi di banding yang pertama. Meski kita ketahui bahwa untuk menyelesaikannya hanya menggunakan 1 cara. Namun setelah di tinjau ulang ternyata cara yang digunakan terbilang cukup rumit. “carane jan koyo dodol es Cendol”, ujar Aux. Nah sebagai pandangan kerumitannya sbb ;

Untuk soal Mudah kita membelinya dengan point 10 dan jika kita menjawabnya dengan benar, maka akan di beli oleh panitia sebesar 15 point.
Untuk soal Sedang kita membelinya dengan point 15 dan jika kita menjawabnya dengan benar, maka akan di beli oleh panitia sebesar 25 point.
Untuk soal Sulit kita membelinya dengan point 20 dan jika kita menjawabnya dengan benar, maka akan di beli oleh panitia sebesar 40 point.

            Dan penentuan pemenangnya berdasarkan jumlah point yang dimiliki oleh masing – masing peserta. Nah kerumitan itulah yang menyebabkan Aux dan 2 kakak kelasnya kesulitan dalam menyelesaikan misi kedua yang diadakan di Surabaya. Meski begitu, mereka tetap berusaha untuk mencari strategi yang akan digunakan agar mereka berhasil menyelesaikan misinya yang kedua ini. Jika dalam misi pertama Aux hanya dibantu oleh 2 kakak kelasnya, namun pada misi kedua ini yang terbilang cukup rumit dan akan melelahkan, mereka dibantu oleh senior yang dipercaya oleh bapak Sugeng. Yaitu bapak Hery yang biasanya memberi materi KIMIA kepada anak didiknya. Beliau di beri tugas oleh bapak Sugeng untuk mengantarkan mereka menuju ke tempat target.

          Meski mereka telah berusaha dengan sekuat tenaga, namun piala yang seharusnya diselamatkan oleh Aux dkk direbut oleh pesaing dari daerah lain. Namun itu semua tidak membuatnya berkecil hati. “Wezt ga pow – pow kalah sing penting oleh pengalaman. Ge’ aku wingi yow sempat ketemu karo koncoku SMP” ujar Aux. Dan dengan kata lain Mission 2 Failed

*point yang tercantum di atas belum tentu sesuai dengan aslinya
**Kalimat yang digunakan terinspirasi oleh game Hitman dan Ninja saga

Profil Kelas


Kelas            : XI-IPA 2 (Century/Tonggo Teparo)
Kapasitas      : max 38 siswa + 1 guru
Keadaan       : Terawat
Posisi            : Timur masjid Nurul Iman Smanesa
Organisasi     : Capten : Muh. Nizar
                      Wakil : Ardhina M.
                       Sekertaris : Intan P. & Aulia R.
                       Bendahara : Gustin M. & Jessica
Suasana        : Sejuk karena kipas dan AC (Angin Cendela)
Prestasi         : Juara 3 Pelajar Pelopor lalu lintas tingkat provinsi (Made M.)
                      LCC Tingkat Nasional & National School Debating Championship(Ade)
                      National Logic Competition (Riska A.)

Selasa, 21 Desember 2010

Our Base Camp


Kami sekumpulan siswa SMANESA dengan jabatan XI – A2 dikenal sebagai The Century.  Kepala kami adalah seorang Joker yang mendapat gelar Maz My dari Master kimia ( Herr Hery ). Sedangkan otak kami dikendalikan oleh Maticist ( orang ahli science => Sciencetist ) yaitu Mr Joni. Beliau terus menggembleng kami untuk mengubah Sejarah besar matematika. Yang menyatakan bahwa “ Matematika bagaikan paku yang menancap di kepala <Bukan setan>” menjadi pernyataan “ Matematika bagaikan pisang yang punya banyak manfaat terutama untuk menghilangkan stress”. Tapi harus tetap hati – hati kalau makan pisang, jatuh gara – gara kena kulit pisang kan sakit juga.


Beranjak dari sana kita membicarakan Mabes Century. Mabes Century terkenal dengan nama Tonggo Teparo alias Tongkrongan Nggone Teman – teman Ipa Loro dimana nama tersebut hampir saja berhasil di curi oleh seorang Melissya. Namun, dengan cekatan Maz My menyatakan bahwa itu adalah ide miliknya dan bukan ide dari orang Melissya tersebut. Kita lanjutkan ke pembicaraan tentang Mabes kami. Mabes kami tergolong megah, karena sudah dilengkapi dengan ‘mester’, dinding ‘ tembuok’ dan atap ‘gendeng’. Tak hanya itu saja, Mabes kami juga dilengkapi dengan alat penyerap radiasi sinar UV dari matahari ‘Serambu’, alat penangkal debu dan angin kencang ‘Kaca’ dan alat yang dapat membuat para maling males untuk merampok isi dari Mabes kami ‘’. Dan itu semua ternyata hanya barang – barang yang tergolong level A.


Dari level A kita menuju ke Level A+ . Dalam level ini nongkrong banyak barang – barang super canggih. Pertama alat penopang badan siswa saat bersantai ‘bangku’ dan alat penahan tekanan saat terjadi reaksi perubahan kimia pada secarik kertas oleh sebatang ATK ‘meja’. Kedua, alat tulis dan penghilang kotoran yang tidak memerlukan baterai, BBM ataupun solar energy ‘white board, spidol, penghapus, sapu dan cikrak’. Ketiga alat pengubah energi listrik => gerak ‘kipas’ dan alat pengubah energi listrik => cahaya + panas ‘lampu’. Keempat, alat pengawas ujian otomatis tanpa menggunakan energi apapun ‘foto presiden + wakilnya, foto pahlawan dan garuda yang menghadap ke kiblat’. Kelima alat sebagai penggerak rasa nasionalisme (bagi yang kurang bijak menjadi lap) ‘bendera merah putih’ yang berada di muka kelas di samping white board. Keenam, alat pengaman barang – barang yang dirasa sangat rahasia ‘locker’ yang baru saja di luncurkan.


Selain level A dan A+ masih ada level A++ yang menyimpan berbagai alat tercanggih. Pertama, alat yang dapat melakukan beberapa kegiatan manusia ‘komputer’. Kedua alat penghasil cahaya dan bayangan yang bekerjasama dengan alat pertama ‘LCD’.


Nah, itu semua adalah kelebihan dari markas besar kami “Tonggo Teparo” yang telah diberikan oleh bapak Sugeng. Namun terkadang itu semua tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh siswa, atau bahkan di salah gunakan. Maka dari itu, kita semua harus tetap introspeksi diri dan jangan hanya menuntut fasilitas dari sekolah.


*Bahasa yang Luebay + rumit  terinspirasi dari film 3 Idiots

Senin, 20 Desember 2010

PERJUANGAN CENTURY FC

            Sabtu, 17 Desember  2010 tim CENTURY FC menanti striker utama yang baru pulang dari Bali. Mulai dari pukul 09.00 kami menanti didepan gerbang sekolah. Setelah 30 menit menunggu akhirnya datang juga, dan langsung menuju ke MARKAS TONNGO TEPARO. Disana kami mempersiapkan segala sesuatu untuk pertandingan, yaitu salah satunya untuk meningkatkan stamina dengan makan buah pisang. Selain itu kami juga menggunakan warming balm untuk menghindari cidera. Sebelum menuju lapangan kami berfoto ria untuk kenang-kenangan.
 
     Pukul 09.50 kami menuju lapangan dengan semangat membara. Selama 10 menit kami melakukan pemanasan yang dipimpin oleh Aux Van de Montana dengan dibantu Pak Tile. Setelah melakukan pemanasan, kami berkumpul untuk melakukan doa bersama agar lancar dalam pertandingan. Lalu skuad inti CENTURY FC masuk kelapangan yang terdiri dari, Van de Montana, Manny, Pepo, LT Garra, dan Pak Tile, lalu di bangku jadangan yaitu Maz My, Paklik, Hipo, Kentung, Udin. Setelah peluit dibunyikan, kami melakukan formasi bertahan. Namun, baru beberapa menit pertandingan gawang kami sudah kebobolan, skor menjadi 1-0. Lalu kami melakukan penyerangan dan hasilnya Pak Tile membuat gol, skor menjadi 1-1. Ternyata tim lawan melakukan serangan sporadis sehingga gawang kami  kebobolan lagi, skor menjadi 2-1. Perjuangan kami tanpa henti menghasilkan gol oleh Pak Tile, skor menjadi 2-2 setelah itu peluit dibunyikan berakhirnya babak pertama.
     Tim kami lalu melakukan rotasi dengan mengganti Pepo dengan Maz My, lalu Manny dengan Paklik. Tetapi baru beberapa menit babak kedua berjalan, gawang kami kebobolan, skor menjadi 3-2. Perjuangan kami untuk menyamakan kedudukan tidak berhasil, malah kami kebobolan lagi dengan bola lambung yang sulit diantisipasi kiper karena tertutup back kami sehingga bola dapat disundul lawan lalu skor menjadi 4-2. Gol keempat lawan terulang lagi, sehingga skor menjadi 5-2. Lalu skor bertahan hingga menit akhir dengan kemenangan tim lawan. Kami memang kalah karena tidak melakukan persiapan dengan matang, tapi kami akan berussaha mulai sekarang, untuk memperbaiki tim kami. Karena “kegagalan adalah awal dari keberhasilan”.” Maju terus CENTURY FC”.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates